Yasonnakepada Wisudawan Purnabakti: Teruslah Mengabdi untuk Bangsa dan Negara. Jakarta - Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) melaksanakan Upacara Wisuda Purnabakti Pengayoman, Senin (01/08). Dalam periode bulan September 2021 hingga bulan Agustus 2022, terdata 1.076 orang purnabakti yang mengikuti wisuda. Author Yudi Setyo Prayogo, Ruang Kerja Kantor NotarisSecara umum, praktik penyelenggaraan kantor notaris meliputi antara lain Manajemen kantor, alat perlengkapan atribut, tata letak, papan nama kantor, karyawan, keuangan dan terkaitPerjanjian Pra-Nikah Mengapa Penting dalam Menuju Jenjang Pernikahan?Menagih Hutang Manfaatkan Debt Collector atau Gunakan Wesel Protes?Akta Wasiat Mengamankan Masa Depan Orang Yang Anda Cintai dan Harta 1 2 3 4 Navigasi pos
PenataanRuang merupakan suatu sistem proses perencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang, dan pengendalian pemanfaatan ruang. Kedepan tidak hanya OPD dan Panewu yang di undang namun bisa dari praktisi penataan ruang, masyarakat umum, notaris dan lain sebagainya. Komplek II Perkantoran Pemkab Bantul, Jl. Lingkar Timur, Trirenggo, Manding
Membahas tentang tata ruang kantor, tentu saja sangat erat kaitannya dengan kenyamanan karyawan dalam bekerja hal ini tentu secara tidak langsung akan mempengaruhi kinerja yang Dilansir di situs tata ruang kantor yang baik serta nyaman dengan karyawan akan mempengaruhi produktivitas, kerjasama tim, ide bahkan kreativitas karyawan menjadi lebih meningkat .Tata Ruang Kantor TerbukaTata Ruang TertutupMana yang Lebih Baik? Tata Ruang Terbuka atau TertutupTata ruang kantor adalah penataan dan pengaturan ruang kantor yang akan digunakan oleh karyawan, dimana penyusunannya dibuat seefisien mungkin sehingga menjamin adanya keleluasaan dan kenyamanan karyawan yang bersangkutan. Tata ruang sendiri dibedakan menjadi dua, yaitu tata ruang yang terbuka dan tata ruang bagi Anda yang sedang bingung ingin mendesain ruang kerja dengan konsep terbuka atau tertutup, alangkah baiknya Anda membaca ulasan lengkapnya di bawah Ruang Kantor TerbukaSalah satu perusahaan yang sudah menerapkan tata ruang terbuka adalah Google. Bisa dibilang Tata ruang kantor terbuka yang paling baik di seluruh dunia adalah milik dengan sangat apik, tata ruang yang terbuka milik Google memiliki kelengkapan fasilitas mulai dari salon, tempat tidur siang, tempat fitnes, lapangan olahraga, sampai dengan cafe untuk menunjang seluruh karyawannya agar mampu bekerja dengan optimal untuk mengembangkan Juga Santai Tapi Produktif, Belajar dari Budaya Kerja GoogleApa itu Tata Ruang Kantor Terbuka ?Tata ruang kantor terbuka adalah sebuah ruang kantor yang memiliki banyak karyawan dari setiap divisi dan departemen, yang didesain secara terbuka tanpa adanya sekat atau pembatas apapun sehingga ruang kerja terlihat lebih luas dari kondisi ruang kerja dengan tata ruang tempat kerja yang terbuka memiliki satu meja khusus yang ditempati oleh seorang karyawan, atau satu meja besar yang bisa ditempati oleh beberapa oleh karyawan Tata Ruang Kantor TerbukaBerikut ini contoh dimana kantor menggunakan tata ruang yang terbukaTata Ruang Kantor TerbukaManfaat Tata Ruang yang TerbukaDengan memilih tata ruang terbuka, tentunya ruang kerja akan semakin leluasa, berikut ini adalah manfaat dari implementasi tata ruang terbuka Atasan atau pimpinan akan lebih mudah mengawasi kinerja masing-masing karyawan dalam setiap divisi atau departemennyaMemudahkan komunikasi dan kerjasama tim antar divisi karena tidak adanya pembatas atau sekatLebih fleksibel dan mudah jika suatu saat ingin melakukan perubahan tata letak pada ruang kantor tersebutMemudahkan dalam pembagian peralatan dan perlengkapan kerja serta sistem penyeragaman dalam bekerjaHemat penggunaan listrik karena dengan tidak adanya sekat atau pembatas, ruang kerja lebih irit menggunakan cahayaSirkulasi udara lebih sehat dan higienis karena tidak ada penyumbatan ruang, tembok permanen, dan banyak sekatDesain interior dan dekorasi dalam ruang kerja bisa dibuat lebih mudah karena tidak akan membutuhkan banyak pernak-pernikHemat biaya operasional Juga 7 Cara Mengubah Kebiasaan Multitasking di Kantor Kerugian Tata Ruang yang TerbukaMeskipun memiliki banyak manfaat, tata ruang yang terbuka juga memiliki beberapa kekurangan yang perlu di perhatikan jika anda ingin menerapkan konsep ini. Berikut ini adalah kerugian dari penerapan tata ruang terbuka Karyawan lebih sulit terfokus pada pekerjaannyaSuasana kerja memang nyaman, tetapi bisa menimbulkan suara bising dan gaduh, karena masing-masing divisi bisa berdiskusi dengan suara lebih nyaring tanpa adanya sekat atau pembatasBanyak karyawan yang berpotensi mengobrol dan bersenda gurau tentang hal-hal yang sama sekali tidak ada hubungannya dengan pekerjaanRahasia pekerjaan tidak terjamin karena masing-masing departemen atau divisi dapat memantau divisi lainnyaKedudukan antara atasan dan bawahan menjadi tidak jelas karena berada dalam satu ruangan yang samaKondisi ruang kerja menjadi kurang rapi karena banyaknya dokumen yang tidak tertata dengan baik dan bertebaran di atas meja Rata Ruang Kantor Terbuka VS TertutupTata Ruang Kantor TertutupJenis tata ruang selanjutnya adalah tata ruang kantor dengan tata ruang yang terbuka, ruang kerja yang tertutup atau tata ruang yang sangat konvensional memiliki sekat dan batasan sehingga antara satu divisi dengan divisi lain terlihat berada di ruangan yang berbeda karena adanya sekat atau pembatas ruangan, berikut ulasan lengkap mengenai tata ruang tempat kerja yang Juga Cara Menerapkan Budaya Bottom Up Menjadi Budaya PerusahaanApa itu Tata Ruang Kantor Tertutup ?Tata ruang kantor tertutup adalah penataan dan pengaturan ruang kerja yang dibuat secara tertutup dimana antara satu divisi dengan divisi lainnya dipisahkan oleh sekat, pembatas, atau tembok sehingga ruang kerja lebih mirip dengan kamar-kamar privat untuk melakukan berbagai aktivitas bentuk ruang kerja dengan tata ruang kerja tertutup bisa berupa ruang kantor yang tertutup penuh hingga langit-langit, ada juga yang hanya dibatasi sekat separuh badan, dan ada lagi yang dibatasi sekat setinggi ruang kerja yang tidak memiliki pintu, sekat atau pembatas berfungsi untuk membatasi pandangan mata antara karyawan sehingga mereka bisa lebih fokus dalam Tata Ruang Kantor TertutupBerikut ini contoh dimana kantor menggunakan tata ruang yang tertutupTata Ruang Kantor TertutupManfaat Tata Ruang yang TertutupMeskipun terbilang konvensional, ternyata ruang kerja dengan tata ruang kantor tertutup memiliki beberapa manfaat sebagai berikutKaryawan lebih fokus pada pekerjaannya karena pandangan mata mereka dibatasi oleh sekatTerjaga privasi atau kerahasiaan pekerjaan bagi jenis pekerjaan khusus yang membutuhkan kerahasiaanRuang kerja pada masing-masing divisi terpisah, bahkan ruang pimpinan pun dibuat terpisah sehingga kewibawaan seorang pemimpin akan lebih terjagaKebersihan ruang kerja lebih terjamin, karena masing-masing karyawan memiliki tanggung jawab penuh terhadap kebersihan ruang Tata Ruang yang TertutupSayangnya, ruang kerja dengan tata ruang kerja tertutup juga memiliki beberapa kelemahan antara lainKomunikasi antara karyawan tidak dapat dilakukan secara langsung karena adanya pembatas atau sekat ruangan masing-masing karyawanMembutuhkan biaya operasional perusahaan yang lebih besar untuk pengadaan sekat, pengaturan cahaya, biaya pemeliharaan ruang kerja, dan pembelian peralatan, perlengkapan, dan pernak-pernik kerja lainnyaJika suatu saat terjadi perubahan dalam susunan organisasi, perombakan ruangan menjadi tidak fleksibelKondisi ruang kerja dengan tata ruang kerja tertutup membuat pimpinan sulit melakukan pengawasan terhadap karyawannyaMembutuhkan space atau ruang yang lebih luas untuk meletakkan pembatas, peralatan, dan perlengkapan yang Lebih Baik? Tata Ruang Kantor Terbuka atau Tata Ruang Tertutup?Lalu, setelah membaca ulasan di atas, menurut Anda, mana yang lebih baik? Apakah ruang kerja dengan tata ruang kantor terbuka ataukah ruang kerja dengan desain tertutup?Apapun pilihan Anda, sebaiknya sesuaikan dengan jenis dan budaya kerja perusahaan Anda. Jika jenis dan budaya kerja perusahaan Anda membutuhkan lebih banyak ide dan kreativitas, pilihan ruang kerja dengan tata ruang dengan desain terbuka sepertinya lebih tetapi, jika tipikal perusahaan Anda tidak membutuhkan banyak kreativitas, akan tetapi lebih kepada kualitas dan kuantitas, maka pilihan ruang kerja dengan tata ruang kantor tertutup sepertinya lebih sesuai karena akan membuat karyawan lebih fokus menghasilkan lebih banyak output dengan kualitas yang lebih yang mana pilihan Anda?

JudulMOU : PKS KANTOR NOTARIS LOKAPAKSA MADE KRISTIN YUSTIKA RINI, SH M,Kn PT. BPR Nusamba Kubutambahan Cabang Seririt (Jasa Keuangan ) DINAS PEKERJAAN UMUM DAN TATA RUANG KABUPATEN BULELENG (Jasa Administrasi Kantor ) Judul MOU : DINAS PEKERJAAN UMUM DAN TATA RUANG KABUPATEN BULELENG UD.

Kantor sewa merupakan salah satu fasilitas properti yang sangat dibutuhkan oleh para perintis usaha. Kebanyakan pengusaha memilih sewa kantor dibandingkan harus membeli unitnya. Hal ini dikarenakan harga sewa kantor lebih terjangkau serta memiliki berbagai pilihan paket, yang bisa disesuaikan dengan jumlah karyawan dan tata letak yang diinginkan. Mengenai harga sewa, ada beberapa kantor juga memasang sewa berdasarkan grade atau hitungan per meter persegi. Ada 3 grade yang ditawarkan seperti grade A, B, dan C. Ketiganya dibedakan berdasarkan lokasi, fasilitas, dan tipe kantor yang ditawarkan. Jadi semakin tinggi grade-nya, maka semakin mahal harga sewanya. Buat Anda yang berencana untuk sewa kantor, sebaiknya ketahui dulu denah kantor sewa yang Anda inginkan di bawah ini! Denah Kantor Sewa Sederhana Layout ruang kantor sewa di atas memiliki tampilan lebih simpel dan terlihat bersih. Untuk area masuk, pertama kali penyewa akan disambut meja resepsionis di tengah ruang. Di kedua sisi pintu masuk ada dua kursi yang berfungsi sebagai ruang tunggu. Pada area tengah ruang, terdapat 6 bilik kantor dan 4 bilik kantor yang berdekatan dengan meja resepsionis. Lalu terdapat 3 private office yang akan diisi oleh jajaran manager, deap. head, dan pemimpin perusahaan. Agar koordinasi antar tim selalu berjalan dengan baik, disediakan satu ruang meeting besar yang bisa menampung 15 sampai 20 karyawan. Terdapat juga area pantry yang terletak di pojok ruangan dekat tempat kerja karyawan. Pantry ini dilengkapi dengan kitchen set, 2 meja, 8 kursi, dan janitor. Denah Tata Ruang Kantor Kecil Denah kantor lantai 1 selanjutnya memiliki 8 private office. Untuk membagi setiap ruang, penyewa bisa mengubah fungsi setiap ruang. Misalnya denah ruang satu yang memiliki ukuran 41,9 m2, bisa digunakan sebagai ruang meeting atau area kerja. Anda pun juga bisa menciptakan 2 ruang meeting dan sisanya digunakan sebagai area kerja. Denah kantor semacam ini juga memiliki fasilitas cukup lengkap, seperti toilet, mushola, daput, taman, halaman, dan parkir yang luas. Sketsa Kantor Sewa dengan Taman Tipe kantor di atas bisa dibilang masuk dalam kategori tipe kantor grade A. Hal ini terlihat dari tata ruang yang beragam, serta dilengkapi dengan area taman indoor yang bisa dimanfaatkan sebagai area santai. Untuk rincian layout-nya, kantor ini memiliki 8 private office yang diisi minimal 1-2 orang saja. Lalu terdapat area kerja bersama, 2 toilet, dapur, dan meeting room yang letaknya di sudut ruangan dekat pintu masuk. Tipe kantor ini sering digunakan sebagai kantor bank atau gerai telekomunikasi. Denah Kantor Sewa 2 Lantai Apabila Anda memiliki banyak karyawan dan ingin menyewa kantor yang lebih besar, denah kantor sewa dua lantai ini bisa Anda pertimbangkan. Saat pertama kali masuk, Anda akan mendapati area resepsionis di sebelah kanan dan area ruang tunggu di sebelah kiri. Untuk lantai pertama, terdapat delapan ruang private office yang di dalamnya dapat diisi 2-4 orang Masih di area lantai 1, kantor ini juga memiliki dapur di sudut sebelah kiri. Terdapat ruang servis dan dan 4 toilet di samping tangganya. Di area lantai 2 terdapat dua ruang meeting, empat ruang staff kecil, dan satu ruang staf besar yang bisa menampung 8 orang. Kedua ruang meeting yang berada di lantai dua memiliki ukuran yang sama, serta mampu menampung 12-15 karyawan. Kanto Sewa di Coworking Space Trend menyewa kantor di coworking space memang memiliki banyak peminat. Alasannya karena desain dan tata letak ruang kantor co-working space terlihat lebih menarik. Dalam layout ini, Anda akan disambut dengan area resepsionis dan tampilan vertical garden yang membuat lingkungan lebih segar. Selain itu Anda bisa menemukan area komunal, yang di dalamnya tersedia pantry dengan mini bar terbuka. Area co-working dibagi dalam beberapa tipe, yakni ruang private dan ruang kerja bersama yang letaknya berdekatan dengan pantry. Itu dia informasi mengenai denah kantor sewa yang bisa Anda jadikan rujukkan. Bagi Anda yang sedang mencari sewa kantor di Jakarta, Rumah123 menawarkan pilihan menarik di kawasan Jakarta Selatan, seperti Pakuwon Tower, Kota Kasablanka. *Sumber foto pinterest Author Dyah Siwi Tridya
MenurutLittlefield dan Peterson menyatakan : Tata ruang kantor dapat dirumuskan sebagai penyusunan perabotan dan alt perlengkapan pada luas lantai yang tersedia (1956:117). Tata ruang kantor disusun berdasarkan aliran pekerjaan kantor sehingga perencanaan ruangan kantor dapat membantu para pekerja dalam meningkatkan produktifitas.

Tata Ruang Kantor Notaris Suatu kantor yang ditata dengan baik, akan menimbulkan rasa senang dan nyaman, baik bagi para pegawai kantor yang bersangkutan, maupun bagi tamu-tamu yang datang ke kantor yang bersangkutan. Oleh sebab itu, penataan ruang kantor perlu mendapat perhatian bagi setiap pimpinan kantor. Dalam kaitan dengan tata ruang beberapa kondisi fisik yang perlu diperhatikan adalah 1. Penerangan atau cahaya yang cukup dan baik, sehingga pegawai dapat melihat dengan cepat, mudah, dan senang, Dengan penerangan yang baik, akan dapat meningkatkan hasil pekerjaan; dan, mengurangi kesalahan-kesalahan dan kelelahan, serta meningkatkan prestise kantor. 2. Warna, yang tidak hanya untuk mempercantik ruang kerja, tetapi juga juga perlu diperhatikan faktor keindahan dan psikologis dari warna tersebut, 3. Pilihan warna untuk kantor, disamping dapat memberikan kindahan, juga dapat mempengaruhi hasil kerja pegawai, karena warna dapat mempengaruhi perasaan, pengertian, dan pikiran seseorang. -Misalnya warna kuning, jingga, dan merah, dipandang sebagai warna yang panas, dan biasanya memberikan pengaruh psikologis yang mendorong kehangatan dan perasaan gembira. Sebaliknya, warna hijau tua, biru tua, dan ungu, memberikan pengaruh ketenangan, sedangkan warna ungu muda dan biru memberikan perasaan menekan. 4. Pengatur suhu udara air conditioning, yang dapat meningkatkan produktivitas, mutu kerja yang lebih tinggi, kesenangan pegawai, semangat kerja yang meningkat, dan kesan yang menyenangkan bagi para tamu. 5. Suara yang dapat berpengaruh terhadap konsentrasi pegawai, menyebabkan timbulnya kesalahan dalam pekerjaan, mengganggu komunikasi, dan sebagainya. Untuk penataan ruang kantor itu sendiri, perlu diperhatikan beberapa hal sebagai berikut 1. Kegiatan-kegiatan yang saling berkaitan, diletakkan berdekatan. 2. Bagian yang melayani tamu diletaknya di bagian depan. 3. Mesin-mesin kantor yang menimbulkan gangguan suara, harus dijauhkan dari pekerjaan yang memerlukan konsentrasi dan tempat penerimaan tamu. 4. Tempat rapat atau pertemuan diletakkan di tempat yang tidak terganggu oleh berbagai suara, baik berupa percakapan maupun, suara mesin-mesin, pegawai, semangat kerja yang meningkat, dan kesan yang menycnangkan bagi para tamu. 5. Suara, yang dapat berpengaruh terhadap konsentrasi pegawai, menyebabkan timbulnya kesalahan dalam pekerjaan, mengganggu komunikasi, dan sebagainya. Untuk penataan ruang kantor itu sendiri, perlu diperhatikan beberapa hal sebagai berikut a. Kegiatan-kegiatan yang saling berkaitan, diletakkan berdekatan. b. Bagian yang melayani tamu diletakkan di bagian depan. c. Mesin-mesin kantor yang menimbulkan gangguan suara, harus dijauhkan dari pekerjaan yang memerlukan konsentrasi dan tempat penerimaan tamu. d. Tempat rapat atau pertemuan diletakkan di tempat yang tidak terganggu oleh berbagai suara, baik berupa percakapan maupun suara mesin-mesin.

Padadasarnya terdapat 4 jenis tata ruang kantor, yaitu sebagai berikut. 1. Tata Ruang Kantor Berkamar/Bersekat (cubicle type offices) Tata ruang kantor berkamar/bersekat adalah tata ruangan untuk bekerja yang dibagi-bagi dalam skat atau kamar-kamar. Sekat kerja tersebut dipisahkan oleh tembok atau penyekat yang terbuat dari kayu.

Ruang kerja kantor Notaris dan Andini Puspasari, Kebumen merupakan tempat untuk melakukan aktivitas kerja secara rutin. Saat ini ruang kerja kantor memiliki permasalahan yaitu kurang luasnya area pada aktifitas kerja di depan komputer dan ruang gerak antar pegawai terbatas. Berdasarkan hal tersebut penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi sumber permasalahan ruang kerja, merancang tata letak fasilitas dan melakukan validasi hasil rancangan. Perancangan dilakukan dengan metode 5S yaitu seiri, seiton, seiso, seiketsu, shitsuke. seiri diterapkan pada ruang kerja yaitu meletakkan peralatan pada tempatnya dan menyisihkan yang tidak perlu. Seiton yaitu barang-barang yang telah melewati proses seiri dilanjutkan dengan proses penataan peralatan yang telah dipilih tersebut. Seiso dilakukan pembersihan pada ruang kerja dan peralatan yang diperlukan. Seiketsu dilakukan pemantapan terhadap metode 5S yang telah diterapkan. Shitsuke pada bagian ini lebih difokuskan bagaimana untuk membiasakan diri terhadap penerapan metode 5S. Validasi dilakukan dengan metode chi square. Hasil pengujian menunjukan nilai 0,386, hal ini berarti bahwa perancangan ulang tata letak fasilitas ruang kerja terkesan nyaman. To read the full-text of this research, you can request a copy directly from the has not been able to resolve any citations for this DwiharsantiBalai Besar Logam dan Mesin BBLM sebagai lembaga pengujian yang ditunjuk dalam rangka pelaksanaan SNI Wajib selalu didukung dengan fasilitas mesin/alat uji.. Namun pengadaan fasilitas mesin/alat uji tidak didukung dengan perencanaan tata letak fasilitas yang baik. Mesin/alat uji ditempatkan tanpa memperhatikan fungsi mesin/alat uji. Berdasarkan masalah tersebut maka diperlukan perancangan ulang tata letak fasilitas laboratorium pengujian untuk mencapai metriks yang optimal. Penelitian ini menggunakan metode konvensional dalam melakukan perancangan ulang tata letak laboratorium pengujian. Berdasarkan analisa tata letak awal laboratorium pengujian kemudian dilakukan identifikasi fasilitas dan perhitungan luas lantai yang dibutuhkan. Setelah itu dilakukan analisa kedekatan fasilitas dengan membuat ARC Activity Relationship Chart dan menyusun ARD Activity Relationship Diagram. Berdasarkan ARD kemudian dibuat template tata letak fasilitas laboratorium pengujian. Tata letak laboratorium pengujian disusun berdasarkan process layout dan product layout. Fasilitas yang disusun berdasarkan process layout adalah fasilitas pengujian kekerasan, spektrometer, struktur mikro dan makro, UTM, Impak, dan perparasi sampel. Sedangkan fasilitas yang disusun berdasarkan product layout adalah pengujian sepeda, kompor, dan Rikza DiniaABSTRAKPenyelenggaraan rekam medis yang bermutu dan efektif diperlukan adanya sarana penunjang yang memadai, diantaranya adalah kondisi tata letak unit rekam medis dan ruang penyimpanan berkas rekam medis. Apabila tata letak ruang tidak memenuhi standar tentu akan mengganggu kenyamanan perekam medis. Unit Rekam Medis di Rumah Sakit Paru lantai dua merupakan tempat penyimpanan BRM rawat jalan, rawat inap dan ruang kerja perekam medis urusan pelaporan, filing dan kepala RM. Pengaturan tata letak ruang unitrekam medis belum baik. Penelitian ini bertujuan merancang ulang ruang rekam medis dalam meningkatkan produktivitas kerja perekam medis di Rumah Sakit Paru. Menggunakan metode penelitian deskriptif. Subyek adalah ruang Unit Rekam Medis lantai dua Rumah Sakit penelitian adalah Unit rekam medis, urusan filing, urusan pelaporan, urusan kepala rekam medis, perekam medis, tata letak ruang unit rekam medis, tata letak ruang urusan filing, tata letak ruang urusan pelaporan, tata letak ruang urusan kepala rekam medis dan produktivitas kerja. Hasil penelitian adalah letak meja kepala rekam medis rancangan baru ruang unit rekam medis paling belakang dari meja filing, meja scanner dan meja pelaporan. Hasil pernyataan sangat setuju oleh perekam medis terhadap rancangan ulang ruang unit rekam medis dapat meningkatkan produktivitas kerja perekam medis di Rumah Sakit Ruang Kantor Tata Usaha SekolahW ZulkarnainW. Zulkarnain, "Tata Ruang Kantor Tata Usaha Sekolah," Manajemen Pendidikan, pp. Volume 24, Nomor 6, September 2015 491-497, Perbaikan Tata Letak Fasilitas Produksi Yarn Processing Dengan Metode Systematic Lay Out Planning Studi Kasus Di PtT H SuryatmanH R M FadilJanuari -JuniT. H. Suryatman, H. dan R. M. Fadil, "Usulan Perbaikan Tata Letak Fasilitas Produksi Yarn Processing Dengan Metode Systematic Lay Out Planning Studi Kasus Di Pt. Ap Tbk.," Jurnal Teknik Universitas Muhammadiyah Tangerang, pp. Vol. 8, No. 1, Januari -Juni, Tahun 2019 hlm. 100-106, A Syarif DanR O BedrosA. A. Syarif dan R. O. Bedros, "Rancangan Ulang Tata Letak Pabrik Dengan Menggunakan Blocplan Studi Kasus Di Jamal," Juitech, pp. / No. 02 103-113, Perancangan Ulang Tata Letak Lantai Produksi untuk Memaksimalkan Area Produksi Studi Kasus PT. XYZR W NicholasT P Hidayat DanA SugiokoR. W. Nicholas, T. P. Hidayat dan A. Sugioko, "Usulan Perancangan Ulang Tata Letak Lantai Produksi untuk Memaksimalkan Area Produksi Studi Kasus PT. XYZ," Jurnal Metris, p. 19 2018 111-122, Tata Letak Fasilitas Ulang Relayout Untuk Produksi Truk Di Gedung Commercial Vehicle Cv Pt. Mercedes Benz IndonesiaN M Iskandar DanI S FahinMsc StN. M. Iskandar dan I. S. Fahin, ST, Msc, "Perancangan Tata Letak Fasilitas Ulang Relayout Untuk Produksi Truk Di Gedung Commercial Vehicle Cv Pt. Mercedes Benz Indonesia," Jurnal Pasti, pp. Volume XI No. 1, 66 -75, Tata Letak Fasilitas dengan Menggunakan Metode BlocplanF H NursandiMustofa Dan RispiandaNursandi, F. H. Mustofa dan Rispianda, "Rancangan Tata Letak Fasilitas dengan Menggunakan Metode Blocplan," Jurnal Online Institut Teknologi Nasional, pp. Vol. 01. Vol. 03 Hal 90-100, R AmeliaAinul Hayat DanSarwonoI. R. Amelia, Ainul Hayat dan Sarwono, "Konsep ECO-OFFICE," Jurnal Administrasi Publik JAP, Vol. 2, No. 3, pp. 478-484, Ulang Tata Letak Fasilitas Dengan Menggunakan Metode Konvensional Berbasis 5s Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu Dan ShitsukeD K Sofyan DanD. K. Sofyan dan S., "Perancangan Ulang Tata Letak Fasilitas Dengan Menggunakan Metode Konvensional Berbasis 5s Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu Dan Shitsuke," Jurnal Teknovasi, 2015.
KantorWilayah Kemenkumham Sulawesi Utara melakukan rapat persiapan Majelis Pengawas Daerah Notaris Kabupaten Minahasa Utara di ruang Sitou Timou Tumou Tou dilakukan. Rapat tersebut membahas teknis pemeriksaan notaris di Kabupaten Minahasa Utara yang tertuang dalam Permenkumham No. 16 tahun 2021.
The position of notary has been regulated in Act Number 2 of 2014 concerning Amendment to Law Number 30 of 2004 concerning Notary Position hereinafter referred to as UUJN-P. Even so, philosophical and technical notary obligations and responsibilities are not regulated in detail in these laws and regulations, leading to the absence of a barometer that becomes a standard for notary behavior, notary office administration system, and notary office governance that applies universally. This has caused in some instances negative views on the notary profession in the community. One of the negative views is because the morality of the notary is not in tune with ethical behavior in society. Negative views also arise due to the administration of notary office administration and the layout of the notary office that does not meet the aesthetic element. The situation made the notary public seem unprofessional in providing social services in his function as a public official. Then what should be the notary morality? How about a good notary office administration? How should the notary manage his office? The writing of this article uses normative research using a positive legal approach and a conceptual approach. Sources of legal materials used are primary legal materials and secondary legal materials. Legal materials were analyzed using descriptive techniques. The results of this study indicate that there are not yet detailed and universal rules regarding the obligations and responsibilities of notaries sociologically and technically in providing social services, but the values ??that live and develop in society can be used as benchmarks for notary behavior and administrative systems notary office and notary office governance. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free 1 e-ISSN 2502-7573  p-ISSN 2502-8960 Open Acces at Kewajiban Dan Tanggung Jawab Notaris Sebagai Pejabat Umum Abdullah Dian Triwahyuni1 1 Fakultas Hukum Universitas Udayana, E-mail garismerah33 Diterima 27 April 2020 Terbit 30 April 2020 Keywords Notary; General official; Morality; Governance The position of notary has been regulated in Act Number 2 of 2014 concerning Amendment to Law Number 30 of 2004 concerning Notary Position hereinafter referred to as UUJN-P. Even so, philosophical and technical notary obligations and responsibilities are not regulated in detail in these laws and regulations, leading to the absence of a barometer that becomes a standard for notary behavior, notary office administration system, and notary office governance that applies universally. This has caused in some instances negative views on the notary profession in the community. One of the negative views is because the morality of the notary is not in tune with ethical behavior in society. Negative views also arise due to the administration of notary office administration and the layout of the notary office that does not meet the aesthetic element. The situation made the notary public seem unprofessional in providing social services in his function as a public official. Then what should be the notary morality? How about a good notary office administration? How should the notary manage his office? The writing of this article uses normative research using a positive legal approach and a conceptual approach. Sources of legal materials used are primary legal materials and secondary legal materials. Legal materials were analyzed using descriptive techniques. The results of this study indicate that there are not yet detailed and universal rules regarding the obligations and responsibilities of notaries sociologically and technically in providing social services, but the values that live and develop in society can be used as benchmarks for notary behavior and administrative systems notary office and notary office governance. Kata kunci Notaris; Pejabat umum; Moralitas; Tata kelola Corresponding Author Penulis Pertama, E-mail garismerah33 DOI Jabatan notaris telah diatur dalam Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004 tentang Jabatan Notaris selanjutnya disebut UUJN-P. Meskipun demikian, ketentuan mengenai kewajiban dan tanggung jawab notaris secara filosofis dan teknis tidak diatur secara terperinci di dalam peraturan perundang-undangan tersebut sehingga menyebabkan ketiadaan barometer yang menjadi standar perilaku notaris, sistem administrasi kantor notaris, dan tata kelola kantor notaris yang berlaku secara universal. Hal ini menyebabkan dalam beberapa kejadian timbul pandangan negatif terhadap profesi notaris di masyarakat. Salah satu dari pandangan negatif tersebut karena moralitas notaris yang di nilai tidak seirama dengan perilaku etis di masyarakat. Acta Comitas, No. 01 April 2020, h. 01-13 x, ISSN 1978-1520 2 Pandangan negatif juga timbul dikarenakan pengelolaaan administrasi kantor notaris dan tata letak kantor notaris yang kurang memenuhi unsur estetis. Keadaan tersebut membuat notaris terkesan tidak profesional dalam memberikan pelayanan sosial dalam fungsinya sebagai pejabat umum. Lantas bagaimana seharusnya moralitas notaris? Bagaimana administrasi kantor notaris yang baik? Bagaimana seharusnya notaris dalam mengelola kantornya? Penulisan artikel ini menggunakan penelitian secaara normatif dengan menggunakan pendekatan hukum positif dan pendekatan secara konseptual. Sumber bahan hukum yang digunakan adalah bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder. Bahan hukum dianalisis menggunakan teknik deskriptif. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa memang belum ada aturan yang terperinci dan bersifat universal mengenai kewajiban dan tanggung jawab notaris secara sosiologis dan teknis dalam memberikan pelayanan sosial, namun nilai-nilai yang hidup dan berkembang di masyarakat bisa digunakan sebagai tolak ukur perilaku notaris dan sistem administrasi kantor notaris serta tata kelola kantor notaris. 1. Pendahuluan Notaris adalah bentuk dari pejabat umum. Kedudukan notaris sebagai pejabat umum sesungguhnya bersumber dari negara dan masyarakat. Hal ini sebagaimana telah dimuat dalam Pasal 1 angka 1 UUJN-P yang menyatakan bahwa “Notaris adalah pejabat umum yang berwenang untuk membuat akta autentik dan memiliki kewenangan lainnya sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang ini atau berdasarkan undang-undang lainnya.”. Isi dalam Pasal ini menyatakan mengenai apa itu notaris. Menurut Pasal ini, notaris ialah seorang pejabat umum yang secara spesifik memiliki kewenangan untuk pembuatan akta-akta yang sifatnya autentik serta kewenangan-kewenangan lainya yang tentu sudah ditentukan di dalam UUJN-P atau juga undang-undang yang lainnya. Dari ketentuan tersebut, tentu mampu dikembangkan lagi bahwasanya fungsi pejabat umum yaitu notaris mempunyai kewenangan membuat sesuatu yang disebut akta autentik yang memiliki ketersinggungan terhadap segala perbuatan, segala perikatan, perjanjian, dan segala ketetapan dan kesemuanya itu telah ditetapkan dalam hukum positif. Penjelasan terhadap akta autentik sendiri telah dimuat dalam Pasal 1868 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata selanjutnya disebut KUHPer yang mendeskripsikan akta autentik merupakan akta yang pembentukannya telah ditentukan oleh peraturan perundang-undangan, serta akta tersebut dibuat oleh dan juga bisa di hadapan para pegawai umum yang tentu memiliki kekuasaan dalam hal tersebut di tempat dimana akta tersebut dibuat. Kewenangan lain yang dimiliki notaris ialah pengesahan suatu tanda tangan serta penetapan waktu termasuk tanggal, bulan, dan tahun suatu surat yang dibuat di bawah tangan dengan menulisnya di buku tertentu Wibawa, P. G. S., Windari, R. A., Sudiatmaka, K., & Si, M. 2019. PERLINDUNGAN HUKUM BAGI NOTARIS TERHADAP PEMANGGILAN NOTARIS OLEH PENEGAK HUKUM DALAM PROSES PRADILAN DI TINJAU DARI KETENTUAN PASAL 66 UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2014. Jurnal Komunitas Yustisia, 21. Dinaryanti, A. R. 2013. Tinjauan Yuridis Legalisasi Akta Di Bawah Tangan Oleh Notaris. Legal Opinion, 13. P-ISSN 2502-8960, E-ISSN 2502-7573 3 serta mengumpulkan dan menjadikannya sebuah buku atas surat-surat yang pembuatannya dilakukan di bawah tangan. Surat di bawah tangan yang menjadi bagian dari akta di bawah tangan itu sendiri deskripsinya telah dimuat dalam Pasal 1874 KUHPer yang artinya ialah suatu bentuk akta yang secara formil maupun materiil yang ditanda tangani secara bawah tangan tidak di hadapan pejabat umum yang berwenang serta juga di dalamnya memuat surat, daftar, surat urusan rumah tangga, serta tulisan-tulisan yang lain yang pembuatannya tidak dilakukan melalui pejabat umum sebagai itu, kewenangan notaris ialah membuat salinan copy dari berbagai dokumen resmi dan/atau asli yang dibuat secara “bawah tangan” yaitu suatu salianan copy yang berisi uraian-uraian yang ditulis dan/atau didiskripsikan dalam surat tersebut serta melakukan pengesahan, validasi, dan membuat salinan sama atau fotocopy dengan surat aslinya. Upaya preventif yang dapat dilakukan oleh notaris sebagai pejabat umum agar tidak terjadi konflik dan kesalah pahaman yang mungkin saja bisa terjadi di kemudian hari ialah salah satunya melaksanakan kewenangannya sesuai dengan sistem sebagaimana yang sudah ditentukan dalam UUJN-P. Berkenaan dengan profesi notaris, untuk menjalankan kewenangannya, secara yuridis atau dalam hukum positif telah diatur dalam UUJN-P. UUJN-P yang merupakan hukum positif tersebut, telah menentukan mengenai apa saja kewajiban-kewajiban notaris, berbagai tanggung jawab notaris, dan apa saja yang menjadi larangan atau pantangan seseorang dalam kedudukanya yang berprofesi sebagai notaris. Jika bicara mengenai hal-hal apa saja sekiranya yang bersinggungan dengan kewajiban-kewajiban seorang yang berprofesi sebagai notaris, kesemuanya itu dengan sangat jelas dan terang telah dimuat di Pasal 16 UUJN-P, sedangkan jika bicara menggenai pertanggung jawaban sebagai wujud dari pejabat umum, telah dimuat di Pasal 65 UUJN-P. Dari penjabaran di atas, tentu secara yuridis sudah cukup jelas dan terang mengenai apa saja kewajiban dan tanggung jawab serta juga larangan-larangan terhadap profesi notaris. Faktor-faktor lain seperti faktor filosofis dan faktor teknis dari pelaksanaan ketentuan yuridis tersebut juga tidak kalah penting seperti di antaranya ialah moralitas dan sistem administrasi serta kondisi tata kelola kantor yang sangat berpengaruh terhadap kualitas pelayanan notaris. Moralitas itu sendiri dapat diterjemahkan yang maksudnya seperti segala perbuatan yang sifatnya baik atau sifatnya buruk serta perbuatan yang sifatnya benar mapun yang sifatnya salah yang yang kesemuanya merupakan wujud dari asas-asas dan nilai-nilai dalam kehidupan lainnya seperti keadaan rapi dan teraturnya administrasi serta baiknya penataan ruangan-ruangan di kantor notaris juga menjadi hal yang cukup penting. Kualitas pelayanan menjadi perhatian khusus bilamana notaris dalam menjalankan kewenangannya bertindak dianggap kurang profesional. Pelayanan secara filosofis dan teknis seperti moralitas dan kondisi tata keloala ruang kantor menjadi prioritas utama yang sekiranya harus diperbaiki demi tercapainya optimalisasi profesi notaris sebagai fungsi dari pejabat umum guna memberikan pelayanan sosial di masyarakat. Penulisan secara normatif dalam jurnal ini dengan menggunakan pendekatan hukum positif statatute approach dan pendekatan konseptual conceptual approach diharapkan mampu memberikan suatu kontribusi terhadap profesi notaris. Keberadaan suatu tolak ukur atau barometer baru mengenai perilaku yang baik dan benar oleh seorang notaris serta Hayatdian, H. D. 2013. Kajian Hukum Surat Kuasa Dibawah Tangan Sebagai Dasar Pembuatan Akta Jaminan Fidusia. Jurnal Hukum Unsrat, 11, 120-135. Bertens, K. 2002. Etika. Jakarta PT. Gramedia Pustaka Utama. h. 7. Acta Comitas, No. 01 April 2020, h. 01-13 x, ISSN 1978-1520 4 tata kelola kantor notaris yang baik yang memenuhi unsur-unsur estetis yang hidup di masyarakat menjadi hal yang layak untuk dikaji guna tercapainya cita-cita yang luhur dari profesi notaris itu sendiri. 2. Metode Penulisan Penelitian adalah suatu aktivitas ilmiah yang menjadi bagian dari proses pengembangan ilmu pengetahuan dan juga upaya pencerdasan umat hakikatnya, penelitian itu seperti yang penulis definisikan dari jurnal ilmiah karya Z. Barus, penelitian merupakan bentuk dari suatu kegiatan yang sifatnya ilmiah yang kesemuanya memiliki tujuan untuk penemuan, pengembangan, dan pengajuan suatu kebenaran yang diyakini sebelumnya agar lebih mantap lagi. Hal ini dikarenakan hanya kebenaranlah yang senantiasa memuaskan hati nurani menurut seorang pakar hukum dari Indonesia, beliau bernama Soerjono Soekanto, penelitian adalah salah satu bentuk kegiatan ilmiah yang kesemuanya didasarkan pada suatu analisis dan susunan yang pengerjaanya tentu dilakukan dengan cara sistematis, metodologis, dan berkesinambungan dan tujuan dari semua itu yaitu untuk mengungkap kebenaran yang tidak lain merupakan salah satu dari manifestasi atau perwujudan keinginan hati nurani manusia agar manusia tersebut lebih tahu lagi tentang segala sesuatu yang sedang di uraian ini, terang sudah apa itu yang dimaksud dengan penelitian hukum. Metode penelitian hukum secara normatiflah yang berperan dalam penulisan jurnal ini. Pakar hukum dari Indonesia yang bernama Soerjono Soekanto dan Sri Mamuji, beliau berdua dalam bukunya yang di definisikan oleh penulis menerangkan bahwa metode penelitian hukum normatif atau dalam istilah lain dapat juga disebut sebagai metode penelitian hukum kepustakaan ialah metode atau tata cara yang secara fungsinya merupakan metode yang menggunakan bahan-bahan dari perpustakaan yang digunakan sebagai bahan penelitian. Dalam metode penelitian hukum secara normatif, pertama-tama yang harus dilakukan ialah meneliti demi menemukan hukum positif atau hukum yang berlaku kini, ditambah juga dengan studi kepustakaan dari berbagai macam buku, jurnal, atau juga pernyataan-pernyataan dari para ahli serta literatur-literatur yang mungkin ada dan kemudian setelah mendapatkan itu semua, maka dikaitkanlah dengan isu-siu hukum yang terjadi di masyarakat sehingga mendapatkan kesimpulan terhadap hak dan kewajiban berdasarkan hukum secara yang seringkali digunakan untuk penelitian hukum yang dapat digunakan diantaranya ialah pendekatan ketentuan hukum positif statatute approach, pendekatan fakta-fakta di lapangan case approach, dan pendekatan yang berlandaskan masa lampau historical approach, serta pendekatan konseptual conceptual approach. Dalam penulisan jurnal ini, pendekatan yang digunakan ialah pendekatan ketentuan hukum positif statute approach dan pendekatan secara konseptual conceptual Laurensius Arliman, S. 2018. Peranan Metodologi Penelitian Hukum di Dalam Perkembangan Ilmu Hukum di Indonesia. Jurnal Soumatera Law Review, 11. Barus, Z. 2013. Analisis Filosofis Tentang Peta Konseptual Penelitian Hukum Normatif dan Penelitian Hukum Sosiologis. Jurnal Dinamika Hukum, 132, 307-318. Soekanto, S., & Mamuji, S. 2009. Penelitian Hukum Normatif Suatu Tinjauan Singkat. Jakarta PT. Raja Grafindo Persada. h. 13. Ibid. h. 13-14. Rusli, H. 2006. “Metode Penelitian Hukum Normatif Bagaimana?”. Tanggerang Law Review Fakultas Hukum Universitas Pelita Harapan, Volume V No. 3 Tahun 2006, h. 50. P-ISSN 2502-8960, E-ISSN 2502-7573 5 approach. Pendekatan hukum positif statute approach dilakukan dengan menemukan undang-undang dan regulasi yang ada, kemudian menelaah mana saja yang memiliki ketersinggungan dengan dunia Kenotariatan, sedangkan pendekatan konseptual conceptual approach berupaya mencari dan menelaah konsep-konsep yang relevan yang berkaitan dengan dunia kenotariatan. 3. Hasil Dan Pembahasan Moralitas Notaris Seringkali kita mendengar istilah etika, etis, dan moral di masyarakat. Istilah etika dan moral adalah istilah yang kesehariannya bersinggungan dengan kehidupan di masyarakat. Etika sendiri ialah salah satu cabang dari filsafat dan filsafat juga merupakan suatu perwujudan terhadap jalan hidup manusia. Filsafat sendiri sebagai perwujudan jalan hidup manusia memiliki tugas untuk meneliti dan menentukan apa saja yang merupakan fakta konkrit sampai pada dasarnya yang paling sendiri adalah suatu pola nilai dan barometer moralitas yang menjadi pedoman untuk kelompok atupun individu guna mengatur tingkah lakunya. Etika memang sering dihubung-hubungkan dengan moralitas seseorang, meskipun demikian etika tentu tidak langsung membuat seseorang tersebut menjadi baik, melainkan etika merupakan alat untuk menemukan suatu aklimasi yang bersifat kritis untuk berhadapan dengan bermacam-macam moralitas yang terkesan dan etika sebenarnya adalah perpaduan dari dua frase yang sejiwa, keduanya meiliki hubungan dengan hak dan kewajiban mengenai akhlak terhadap perbuatan yang baik dan buruk yang kemudian terbentuklah kemampuan mental yang menjadikan orang merasa bersemangat, bergairah, selalu berani, memiliki kedisiplinan, dan berintegritas dengan standar kebenaran ketika ia melaksanakan perannya dalam menentukan standar kepatutan dan pengendalian pada kehidupan dan pergaulannya di masyarakat. Orang sanggup memiliki moral positif serta kepribadiannya yang sesuai dengan etika moral yang berlaku di lingkungan dimana ia hidup merupakan tujuan yang sebenarnya dari etika. Sejatinya teori nilai ialah tentang hakikat perbuatan yang sifatnya buruk ataupun yang sifatnya baik juga perbuatan yang sifatnya salah atau yang sifatnya benar baik secara formil maupun materiil yang mampu dimunculkan dengan hadirnya etika moral dalam kehidupan. Sedangkan adanya istilah etika profesi hukum bersinggungan erat dengan susila manusia, yang mengajarkan mengenai perbuatan yang sifatnya benar atau yang sifatnya salah, tentang perbuatan yang bersifat buruk juga perbuatan yang sifatnya baik, yang memang masuk kedalam kepantasan ataupun yang memang tidak pantas yang dilakukan oleh orang dalam kedudukannya sebagai orang yang melaksanakan kewenangannya termasuk di dalamnya seorang yang berprofesi sebagai notaris yang merupakan pejabat umum. Pakar hukum dari Indonesia yang bernama Notohamidjojo mengemukakan bahwa dalam melaksanakan kewajibannya serta rasa tanggung jawabnya, notaris perlu memiliki sikap yang manusiawi yang artinya adalah bersikap seperti memandang bahwa hukum itu tidak hanya dari segi formalitas saja namun tentu juga dari kebenaran sejati yang sesuai Marzuki, P. M. 2009. Penelitian Hukum. Jakarta Kencana Prenada Media Group. h. 93. Muchsin. 2004. Ikhtisar Materi Pokok Filsafat Hukum. Jakarta STIH IBLAM”. h. 66. Yuhertiana, I. 2016. Etika, Organisasi dan Kepatuhan Wajib Pajak. Jurnal Akuntansi Multiparadigma, 71, 131-141. Jumiati, I. E. 2012. Dimensi etika dalam pelayanan publik arti penting, dilema dan implikasinya bagi pelayanan publik di Indonesia. Jurnal Administrasi Publik, 31, 32-43. Acta Comitas, No. 01 April 2020, h. 01-13 x, ISSN 1978-1520 6 dengan hati nurani. Selain itu, notaris perlu memiliki sikap adil yang menjadi standar dalam kehidupan banyak orang. Sedangkan sikap pantas sendiri merupakan pertimbangan berdasarkan hati nurani demi mencapai suatu keadilan dalam suatu perkara yang material serta bersikap jujur yang artinya menyatakan sesuatu itu apa adanya, tidak dibuat-buat, mengada-ada atau sering disebut ditinjau dari segi filosofis, sebenarnya perilaku etis seorang notaris, banyak sekali tolak ukur yang dapat digunakan untuk menentukan suatu ukuran tersebut. Semua ini terjadi dikarenakan belum adanya suatu ukuran yang pas dan berlaku secara menyeluruh di seluruh dunia ini. Meskipun demikian, tolak ukur-tolak ukur tersebut kini sudah bisa terurai ke dalam suatu prinsip-prinsip dan/atau kelayakan-kelayakan yang penerapannya dan keberlakuannya dapat dilaksankan pada suatu tempat. Sebenarnya dalam susunan yang lebih konkrit maupun kekinian, dapat disimpulkan bahwa barometer untuk tolak ukur nilai terhadap tingkah laku yang siftnya etis terhadap notaris itu dapat pula disebut kode etik notaris. Menurut pakar hukum dari Indonesia yang bernama Franz Magnis Suseno, beliau berpendapat bahwasanya etika dalam profesi yang luhur ialah keutamaan klien juga pentahbisan yang luhur terhadap tuntutan profesi menjadi prioritas utama. Pada hakikatnya perilaku baik oleh notaris sanggup dilahirkan jika mendasarkan kepada kode etik notaris. Kode etik notaris memiliki kapasitas untuk mengatur tentang perilaku-perilaku apa saja yang mesti diperbuat dan perilaku-perilaku apa saja yang mesti tidak diperbuat terhadap jabatan umum yang dipegang oleh notaris. UUJN-P khususnya Pasal 83 ayat 1 menyatakan organisasi notaris menetapkan dan menegakkan kode etik notaris. Pasal 83 ayat 1 UUJN-P ini telah melahirkan perkumpulan notaris secara nasional yang namanya Ikatan Notaris Indonesia selanjutnya disebut dan dalam perjalannya telah mengadakan kongres luar biasa yang diselenggarakan di Bandung pada tanggal 27 Januari 2015. Dari hasil kongres terebut, telah ditetapkannya suatu kode etik notaris. Kode etik notaris ini telah dimuat dalam anggaran dasar khususnya pada Pasal 13 anggaran dasar Tidak dapat dipungkiri bahwasanya seorang notaris dan klien itu memiki hubungan yang sifatnya pribadi. Hubungan yang bersifat pribadi ini maksudnya ialah adanya hubungan dua atau lebih subyek yang saling mendukung nilai, oleh karena hal tersebut maka secara pribadi, notaris tentu dan jelas bertanggung jawab seutuhnya terhadap mutu jasa-jasa dan pelayanan yang ia berikan. Jika ditinjau dari sudut pandang formal yuridis, memang tidak dapat dipungkiri bahwasanya kedudukan notaris dan klien itu sama dan setara. Sedangkan dari sudut pandang sosio psikologis, hubungan antara notaris dan klien itu tidak setara. Hal itu bisa terjadi karena secara umum adanya ketidakmampuan serta kewenangan klien untuk memberikan penilaian yang sifatnya obyektif terhadap pelayanan yang diberikan oleh notaris dalam tugas profesinya. Sehingga dapat ditarik suatu kesimpulan bahwasanya kepercayaan merupakan modal utama hubungan antara notaris dan klien secara horizontal. Maka dari itu, dalam menjalankan kewenangannya seorang notaris memiliki keharusan agar benar-benar beresensi dengan perilaku yang bernilai positif yang juga sering disebut etika profesi. Supriyanta. 2013. Kajian Filosofis Terhadap Standar Perilaku Notaris. Jurnal Yustisia, 23. Ansori, A. G. 2009. Lembaga Kenotariatan Indonesia Perspektif Hukum dan Etika. Yogyakarta UII Press. h. 123. Ibid. Ibid. h. 62. P-ISSN 2502-8960, E-ISSN 2502-7573 7 Selain adanya hubungan yang sifatnya horizontal, terdapat pula hubungan vertikal. Hubungan vertikal yang dimaksud ialah hubungan notaris dengan Tuhan Yang Maha Esa. Hubungan ini merupakan hubungan personal vertikal dimana notaris memiki rasa tanggung jawab serta rasa takut terhadap Tuhan Yang Maha Esa yang notaris sendiri percayai. Hubungan yang sifatnya vertikal ini adalah inti dari hubungan yang sifatnya horizontal. Hubungan yang bersifat horzonal yang dimaksud ialah hubungan sesama manusia yang berlandaskan kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Pada hakikatnya, etika profesi adalah wujud dari sikap etis notaris. Hal ini menjadi bagian dari konstituen dari suatu perilaku hidup dalam menjalankan suatu kehidupan sebagai individu yang berprofesi sebagai notaris. Akhlak notaris itu sendirilah yang menentukan sikap patuh atau tidaknya orang itu. Notaris dalam memikul kewenanganya dalam hal ini berkedudukan sebagai pejabat umum tentu kebanyakan orang-orang awam tidak bisa menilainya. Oleh karena itu, seorang notaris perlu mempunyai suatu pedoman yang obyektif dan konkrit bagi perilaku dirinya pada saat mengemban wewenangnya. Pedoman itulah yang dinyatakan dalam segenap kaidah atau bisa juga disebut norma tingkah laku yang menjadi patokan sebagai panduan yang wajib ditaati yang disebut kode etik profesi yang dalam hal ini bisa berbentuk tersurat ataupun tersirat. Sebenarnya setiap anggota perkumpulan dari notaris atau serta juga anggota masyarakat bisa melakukan kontrol terhadap profesi notaris melalui rumusan yang ada di dalam kode etik notaris. Orang-Orang yang tergabung dalam perkumpulan dan anggota masyarakat dapat menilai apakah seorang notaris itu sudah atau belum, sesuai atau tidak sesuai dengan kode etik profesi notaris dalam bertindak sesuai wewenangnya sebagai pejabat umum termasuk juga mengenai kewajiban dan tanggung jawabnya. Salah satu fungsi kode etik profesi notaris ialah untuk mencegah konflik dan kesalah pahaman yang kemungkinan bisa terjadi. Oleh sebab itu, guna upaya supremasi kode etik notaris, sangat diperlukan adanya integritas dan komitmen yang sangat kuat demi terpeliharanya kehormatan dan citra profesi notaris. Seorang notaris yang patuh terhadap kode etik notaris tentu akan berusaha sebisa mungkin menerapkan ketentuan-ketentuan yang ada pada kode etik notaris, baik dari makna yang tersurat maupun yang tersirat. Seorang notaris yang bangga akan profesinya, tentu akan senantiasa menjaga hubungan baik antara dirinya dengan Tuhan Yang Maha Esa, sesama manusia, dan juga alam lingkungan. Seorang notaris yang menjaga hubungan baik dengan Tuhan Yang Maha Esa sebagai contoh ialah senantiasa berdo’a kepada Tuhan Yang Maha Esa yang ia percayai, bersabar dalam menghadapi masalah, serta mawas diri. Seorang notaris yang menjaga hubungan baik antar sesama manusia, sebagai contohnya ialah senantiasa berkata jujur, selalu murah senyum dan berkata-kata yang sopan dan mudah dimengerti dengan orang-orang disekitarnya terutama jika berhadapan dengan klien yang hendak menggunakan jasanya. Sedangkan seorang notaris yang menjaga baik hubungan dirinya dengan alam lingkungan sebagai contohnya ialah melakukan harmonisasi tempat tinggal dan kantornya terhadap alam. Sistem Administrasi dan Tata Kelola Kantor Notaris Kesuksesan notaris tidak bisa diperhatikan hanya dengan berapa banyak ia membuat akta, akan tetapi juga dari kemahirannya dalam memanajemen administrasi di kantor tempat ia bekerja. Keadaan dimana akta yang dibuat cukup banyak namun tidak disertai dengan sistem administrasi yang baik maka akan menjadi suatu Acta Comitas, No. 01 April 2020, h. 01-13 x, ISSN 1978-1520 8 problematika yang serius di kemudian hari. Oleh karena hal seperti itu, maka seorang notaris dan/atau calon notaris wajib mengetahui, mempelajari, serta juga memperhatikan bagaimana sistem administrasi yang baik agar kelak dapat terhindar dari masalah bila ia menjalankan jabatannya sebagai seorang notaris. Secara umum, administrasi memiliki terjemahan segenap proses penataan dan pengelolaan partisipasi beberapa orang yang mendayagunakan fasilitas-fasilitas dan ketersediaan perlengkapan-perlengkapan guna efisiensi pencapaian suatu tujuan dari instansi. Kata administrasi sendiri mempunyai dua arti. Arti secara luas maupun secara sempit. Pemahaman administrasi secara luas dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang menjadi bagian dari berproses suatu kerja sama antara beberapa orang demi mencapai tujuan bersama dengan cara memanfaatkan segala sesuatu sarana dan prasarana demi optimalitas apa kegiatan yang mereka lakukan. Sedangkan pemahaman administrasi dalam artiannya sempit ialah aktiviats-aktivitas yang berupa pencatatan, penyuratan, pengetikan, dan pembukuan yang sederhana, serta kegiatan-kegiatan lain yang sifatnya teknis dalam kegiatan ketata usahaan. Sehingga dari pengertian ini, dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa definisi administrasi tersebut dapat memberikan pengetahuan mengenai tiga hal penting yang diantaranya ialah 1. Administrasi menggambarkan wujud kesenian. Tindakan tertentu yang sifatnya situasional juga kondisional diperlukan administrasi dalam pengertiannya sebagai seni. Demikian karena administrasi selalu berkaitan dengan keadaan, realita, dan tempat, serta waktu; 2. Administrasi mengandung unsur-unsur terntentu. Unsur-unsur tertentu tersebut diantaranya ialah terkandung beberapa orang, antar orang-orang tersebut terjalinnya aliansi yang sifatnya saling mengawasi dan mengingatkan dalam lingkup formal, adanya keharusan yang diemban, memiliki tujuan tertentu, serta adanya kelengkapannya; 3. Administrasi terlahirkan seirama dengan kelahiran peradaban umat manusia. Fungsi dari kelahiran administrasi itu berfungsi tercapainya tujuan aliansi. Selain itu, ada beberapa ahli juga mengeluarkan pendapat mengenai definisi administrasi. Beberapa ahli tersebut diantaranya George R. Terry, Arthur Grager, Sondang P. Siagian, Ulbert, dan Willam Lefffingwell dan Edwin Robinson. George R. Terry memberikan pemahamannya mengenai administrasi. Menurut beliau seperti yang penulis pahami, administrasi ialah kegiatan-kegiatan yang berisikan rencana, kendali, dan pengorganisasian suatu pekerjaan yang ada di dalam kantor serta pergerakan secara keseluruhan untuk mencapai tujuan yang ditentukan sebelumnya. Sedangkan Arthur Grager berpendapat sebagaimana pemahaman penulis bahwa administrasi ialah keseluruhan manfaat mengenai hal-hal yang berkaitan dengan komunikasi dan pelayanan dalam organisasi. Hal senada juga diungkapkan oleh Sondang P. Siagian yang memberikan pendapat seperti yang penulis pahami bahwa administrasi adalah dua individu atau lebih yang terikat dalam proses kerja sama yang berlandaskan pemikiran rasionalitas yang sudah ditentukan guna mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. Sedangkan Ulbert juga berpendapat mengenai pengertian administrasi yang menurut beliau seperti yang penulis pahami adalah dalam penjabarannya secara luas, administrasi merupakan kegiatan menyusun dan mencatat data atau suatu informasi tertentu yang kesemuanya dilakukan secara sistematis baik Arif, S. N., Wanda, A. P., & Masudi, A. 2013. Aplikasi Administrasi Perpustakaan Berbasis Web SMK Swasta Brigjend Katamso Medan. Jurnal SAINTIKOM Vol, 121. Ibid. P-ISSN 2502-8960, E-ISSN 2502-7573 9 dari segi internal maupun ekternal yang kesemuanya itu mempunyai tujuan untuk memberikan keterangan dan kemudahan untuk mendapatkanya kembali secara sebagian atau semuanya. Sedangkan jabaran administrasi dalam katagori sempit dapat pula diartikan sebagai kegiatan tata usaha. Willam Lefffingwell dan Edwin Robinson mengutarakan pendapat beliau mengenai definisi administrasi sebagaimana yang penulis pahami bahwa administrasi adalah bagian-bagian dari ilmu managemen yang kesemuanya berkenaan dengan tata laksana terhadap pekerjaan di dalam kantor yang dilaksanakan secara tepat guna dan tepat sasaran. Sehingga dari beberapa definisi mengenai administrasi ini, dapat ditarik suatu kesimpulan dari penulis bahwasanya administrasi adalah “sebuah bentuk gerak untuk pekerjaan dan aktivitas yang berhubungan dengan pengaturan kebijakan agar dapat mencapai target dan/atau tujuan suatu organisasi. Sehingga administrasi dapat dikatakan mempunyai peranan yang sangat teramat krusial dalam semua aktivitas sebuah organisasi.”Kata “kantor” dapat ditinjau dari artian statis yang maksudnya ialah keadaan fisik berupa bangunan yang berfungsi sebagai sarana atau tempat yang dapat berupa rumah toko ruko, rumah, dan gedung, atau hanya suatu ruangan dimana kegiatan ketata usahaan dilakukan. Namun dalam artian yang dinamis, kantor dapat diartikan sebagai suatu organisasi yang di dalamnya terdapat penugasan, susunan keanggotaan, tanggung jawab, kewajiban, dan hak, serta terdapat kewenangan dari setiap anggota organisasi yang bersangkutan. Kamus Besar Bahasa Indonesia selanjutnya disebut KBBI juga memberikan definisi mengenai kantor yang artinya ialah “sebuah balai ruang, gedung, dan rumah tempat yang digunakan untuk mengurus suatu pekerjaan suatu instansi atau perusahaan; tempat bekerja.”Dari penjabaran di atas, dapat ditarik suatu kesimpulan mengenai administrasi kantor notaris. Suatu rentetan kegiatan yang menyeluruh mengenai aktivitas-aktivitas ketata usahaan dan manajerial dari adanya kantor notaris sebagai maksud tertentu yang telah direncanakan disebut administrasi kantor notaris. Ada beberapa hal yang terbilang wajib untuk ditinjau supaya pelaksanaan kegiatan terlaksana secara optimal pada kantor notaris. Hal yang ditinjau itu meliputi kantor, inventaris peralatan kantor, karyawan, pendokumentasian arsip. Sudah tidak dapat dipungkiri lagi bahwasanya kantor notaris yang keadaanya baik, maka secara otomatis klien akan terpikat dengan daya tarik dari kantor tersebut. Bila suatu kantor notaris itu baik, maka akan terkesan baik pula notarisnya. Baik buruknya kantor notaris tidak ditinjau dari besar, luas, ataupun kemegahnnya. Kantor notaris yang baik ialah kantor yang semua elemen-elemennya bertempat sebagaimana fungsinya. Ruangan-ruangan yang ada di dalam kantor tertata rapi, kondisi di dalam dan di sekitar kantor bersih dan anggun. Kesan yang nyaman dan terpercaya tentu bisa di dapat jika semua itu sudah diakukan. Penataan ruangan-ruangan dengan baik tentu mampu memberikan perasaan senang dan nyaman terutama bagi karyawan yang telah bekerja di kantor tersebut serta klien yang datang ke kantor tersebut. Berikut ialah hal-hal yang hendaknya diperhatikan sebagai upaya untuk menjadikan keadaan kantor notaris menjadi baik Admin. 2019. Pengertian Administrasi Secara Umum, Tujuan, Fungsi, dan Ciri-Ciri Administrasi. Available at Diakses 02 Juli 2019 KBBI. 2016. Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI. Online. Available at Diakses 02 Juli 2019 Acta Comitas, No. 01 April 2020, h. 01-13 x, ISSN 1978-1520 10 1. Suatu kantor notaris, hendaknya memiliki minimal ruang untuk kerja bagi notaris, ruang untuk penyimpanan arsip dan protokol, ruang untuk melakukan rapat, dan ruang untuk karyawan. Hal-hal tersebut ditata sedemikian rupa dan sebaik mungkin. Sebagai contoh, ruang yang digunakan untuk rapat yang notabennya tenang dan nyaman seharusnya tidak diganggu dengan suara-suara mesin pencetak dari karyawan yang sedang mencetak akta atau surat-surat lainnya; 2. Berusaha sebisa mungkin agar setiap ruangan mendapat penerangan baik itu dari sinar matahari atau penerangan dari sinar lampu yang baik karena hal tersebut mampu memberikan nilai positif untuk produtivitas, mencegah terjadinya kesalahan yang mungkin terjadi serta mampu meningkatkan kewibawaan kantor; 3. Estestika atau keindahan kantor dan pemilihan jenis cat untuk dinding ruangan juga dapat memberikan kesan yang sifatnya mendalam serta juga dapat memberikan nilai maksimal terhadap semangat kerja; 4. Jika keuangan mencukupi, maka pada ruangan kantor lebih baik dipasangi pengatur suhu ruangan air conditioner atau minimal kipas angin karena hal ini sanggup menigkatkan kemampuan produksi, pegawai merasa bahagia, sepirit produksi yang tentu bertambah, dan perasaan yang elegan serta nyaman akan didapatkan bagi siapapun yang berkunjung ke kantor tersebut. Fasilitas lain yang juga harus mendapatkan perhatian ialah inventaris peralatan kantor. Kecepatan dan baik buruk hasil kerja karyawan juga tak lepas dari pengaruh peralatan kantor yang mumpuni dan sesuai dengan harapan. Dalam kantor notaris, minimal tersedia fasilitas seperti diantaranya adalah lemari penyimpanan, mesin ketik, meja dan kursi, komputer dan printer, dan jaringan internet serta TV jika memungkinkan. Untuk pemilihan perlengkapan inventaris kantor notaris, sudut pandang yang mungkin bisa menjadi pertimbangan adalah hal-hal yang meliputi apakah alat-alat tersebut dapat digunakan oleh pegawai dan apakah alat-alat tersebut memenuhi apa saja kebutuhan-kebutuhan pegawai, kemudian apakah alat-alat tersebut membantu jenis pekerjaan pegawai dan apakah alat-alat tersebut dapat membantu pegawai untuk mampu menyelesaikan pekerjaanya, kemudian yang tidak kalah penting ialah bagaimana jumlah dan esensi pekerjaan, dan yang terakhir adalah ketahanan penggunaan, harga, dan layanan purna jual serta keasriannya. Karyawan diperlukan oleh seorang notaris guna membantu pekerjaanya untuk menyusun akta-akta maupun dalam melakukan administrasi terhadap akta, surat, dan dokumen-dokumen lainnya. Hal ini karena notaris bertugas membuat akta-akta yang mewakilkan wujud dari dokumen arsip negara yang rudiment dan wajib dijaga dengan benar. Tidak sedikit aturan-aturan yang wajib di patuhi oleh notaris. Karyawan notaris juga harus mengetahui dan sangat paham akan kewajiban dan tanggung jawabnya. Karyawan notaris harus mempunyai sikap pasti atas perbuatannya, memahami apa saja yang dilarang untuk segala tingkah lakunya yang tidak sesuai dengan nilai-nilai, maupun apa saja yang memang harus dihindari. Di samping itu, karyawan notaris hendaknya berkriteria teliti, jujur, mempunyai pengetahuan yang luas, serta berdedikasi tinggi. Hal yang terkhir adalah pendokumentasian atau sering disebut tata kearsipan. Dokumen atau arsip itu sendiri definisinya menurut Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan selanjutnya disebut UUK khususnya pada Pasal 1 angka 2 adalah “Arsip adalah rekaman kegiatan atau peristiwa dalam berbagai bentuk dan media sesuai dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang dibuat P-ISSN 2502-8960, E-ISSN 2502-7573 11 dan diterima oleh lembaga negara, pemerintahan daerah, lembaga pendidikan, perusahaan, organisasi politik, organisasi kemasyarakatan, dan perseorangan dalam pelaksanaan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.” Tata kearsipan juga memiliki maksud yaitu mekanisme penyimpanan serta pengaturan dokumen secara sistematis dan rapi. Hal ini ditujukan agar arsip yang memang dibutuhkan dapat ditemukan dan diambil dengan mudah serta dapat dikembalikan lagi ke tempatnya dengan mudah pula. Prihal penyimpanan akta-akta, tidak boleh dilakukan dengan ngawur karena benda tersebut wujud dari dokumen arsip negara yang kapasitasnya dapat di katakan darurat yang artinya wajib mendapatkan perlakuan dengan sangat baik dan dengan rasa pertanggung jawaban dengan sepenuh hati. 4. Kesimpulan Dalam hal menjalankan profesinya, seorang notaris tentu terikat dengan norma dan nilai yang menjadi barometer moralitasnya apakah ia sudah bertindak secara etis atau belum. Jika ditinjau dari segi filosofis, memang sejauh ini tidak ada barometer yang berlaku secara menyeluruh dan universal sebagai tolak ukur perilaku etis profesi notaris. Namun meskipun demikian, nilai-nilai yang ada saat ini sudah dapat diuraikan sebagai prinsip-prinsip yang berlaku dan tentu dapat diterapkan pada situasi dan kondisi pada suatu waktu tertentu. Dalam melayani klien, hendaknya seorang notaris harus bersikap ramah, murah senyum, menggunakan kosa kata yang tepat dan pas, berbahasa yang mudah dipahami dan dimengerti, sopan dan santun, tidak mudah tersinggung dan emosional, sabar, dan bijaksana sehingga terwujudlah suatu kondisi dan situasi yang aman, nyaman, dan kondusif yang tentu dengan demikian tercapainya rasa kepercayaan klien terhadap notaris itu sendiri. Kode etik notaris ialah tingkatan yang lebih faktual dan juga konkrit mengenai perilaku etis seorang notaris. Untuk menjaga supremasi kode etik notaris tersebut, maka diperlukannya integritas dan komitmen yang sangat tinggi demi terwujudnya moralitas positif terhadap profesi notaris serta untuk menjaga kewibawaan, reputasi, dan kehormatan notaris. Hal itu harus dilakukan secara konstan agar terwujudnya standar perilaku etis terhadap profesi notaris sehingga terciptalah suatu arah berperilaku dari rumusan kode etik notaris serta pemaknaan juga penghayatan secara konteks mengenai penerapan kode etik notaris. Kode etik notaris yang merupakan satu-satunya tolak ukur hendaknya selalu disesuaikan dengan perkembangan zaman dan kemajuan teknologi agar dapat di terapkan baik ketentuan yang tersurat maupun yang tersirat di dalam kode etik tersebut serta tercapainya suatu simbiosis mutualisme antara para pihak. Keberhasilan seorang notaris, selain dipengaruhi oleh moralitasnya dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat juga dipengaruhi oleh sistem administrasi dan tata kelola kantornya. Sangat penting bagi seorang notaris dalam menjaga ketertiban administrasi kantornya dan memperhatikan tata kelola kantornya dengan baik. Karena sebagaimana fungsi notaris sebagai pejabat umum, salah satunya ialah membuat dokumen arsip negara yang tentu sangat penting, sehingga dokumen atau arsip negara tersebut harus dibuat dan dijaga sebaik mungkin agar tidak terjadi konflik serta kerusakan atau hal-hal lain yang memang tidak diinginkan yang dapat merugikan pihak-pihak yang terkait. Wirawanty, F. 2014. Tata Kelola Penyimpanan Arsip dalam Upaya Meningkatkan Efisiensi Penemuan Kembali Arsip di Kantor Perpustakaan Umum dan Arsip Kabupaten Pamekasan. Jurnal Administrasi Perkantoran JPAP, 22. Acta Comitas, No. 01 April 2020, h. 01-13 x, ISSN 1978-1520 12 Ucapan terima Kasih Acknowledgments Penulis menghaturkan terima kasih yang tak terhingga kepada Tuhan Yang Maha Esa, Allah Subhanahu Wa Ta'ala karena berkat ridha dan karunia Beliau, penulis masih diberi kesempatan untuk menulis Jurnal ini. Terimakasih juga penulis sampaikan kepada Nabi Muhammad Shalallaahu 'Alayhi Wasallam karena semangat, nasihat, dan perilaku beliau menjadi suri tauladan penulis. Sampaian terimakasih juga penulis tujukan kepada Bapak dan Ibu pengajar serta staf-staf yang bertugas karena penulis selama ini banyak memetik ilmu dari proses belajar dan mengajar, nasihat-nasihat serta kemudahan-kemudahan dari Bapak dan Ibu pengajar dan staf-staf di Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Udayana. Daftar Pustaka / Daftar Referensi Online/World Wide Web Admi. 2019. Pengertian Administrasi Secara Umum, Tujuan, Fungsi, dan Ciri-Ciri Administrasi. Available at Diakses 02 Juli 2019 Website Resmi KBBI. 2016. Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI. Online. Available at Diakses 02 Juli 2019 Buku / Literatur Ansori, A. G. 2009. Lembaga Kenotariatan Indonesia Perspektif Hukum dan Etika. Yogyakarta UII Press Bertens, K. 2002. Etika. Jakarta PT. Gramedia Pustaka Utama Soekanto, S., & Mamuji, S. 2009. Penelitian Hukum Normatif Suatu Tinjauan Singkat. Jakarta PT. Raja Grafindo Persada Rusli, H. 2006. “Metode Penelitian Hukum Normatif Bagaimana?”. Tanggerang Law Review Fakultas Hukum Universitas Pelita Harapan, Volume V No. 3 Tahun 2006 Muchsin. 2004. Ikhtisar Materi Pokok Filsafat Hukum. Jakarta STIH IBLAM” Marzuki, P. M. 2009. Penelitian Hukum. Jakarta Kencana Prenada Media Group Jurnal Arif, S. N., Wanda, A. P., & Masudi, A. 2013. Aplikasi Administrasi Perpustakaan Berbasis Web SMK Swasta Brigjend Katamso Medan. Jurnal SAINTIKOM Vol, 121. Barus, Z. 2013. Analisis Filosofis Tentang Peta Konseptual Penelitian Hukum Normatif dan Penelitian Hukum Sosiologis. Jurnal Dinamika Hukum, 132, 307-318. Dinaryanti, A. R. 2013. Tinjauan Yuridis Legalisasi Akta Di Bawah Tangan Oleh Notaris. Legal Opinion, 13. Hayatdian, H. D. 2013. Kajian Hukum Surat Kuasa Dibawah Tangan Sebagai Dasar Pembuatan Akta Jaminan Fidusia. Jurnal Hukum Unsrat, 11, 120-135. P-ISSN 2502-8960, E-ISSN 2502-7573 13 Jumiati, I. E. 2012. Dimensi etika dalam pelayanan publik arti penting, dilema dan implikasinya bagi pelayanan publik di Indonesia. Jurnal Administrasi Publik, 31, 32-43. Laurensius Arliman, S. 2018. Peranan Metodologi Penelitian Hukum di Dalam Perkembangan Ilmu Hukum di Indonesia. Jurnal Soumatera Law Review, 11. Supriyanta. 2013. Kajian Filosofis Terhadap Standar Perilaku Notaris. Jurnal Yustisia, 23. Wibawa, P. G. S., Windari, R. A., Sudiatmaka, K., & Si, M. 2019. PERLINDUNGAN HUKUM BAGI NOTARIS TERHADAP PEMANGGILAN NOTARIS OLEH PENEGAK HUKUM DALAM PROSES PRADILAN DI TINJAU DARI KETENTUAN PASAL 66 UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2014. Jurnal Komunitas Yustisia, 21. Wirawanty, F. 2014. Tata Kelola Penyimpanan Arsip dalam Upaya Meningkatkan Efisiensi Penemuan Kembali Arsip di Kantor Perpustakaan Umum dan Arsip Kabupaten Pamekasan. Jurnal Administrasi Perkantoran JPAP, 22. Yuhertiana, I. 2016. Etika, Organisasi dan Kepatuhan Wajib Pajak. Jurnal Akuntansi Multiparadigma, 71, 131-141. Peraturan Perundang-Undangan Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004 tentang Jabatan Notaris Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 117, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4432 Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 152, Tambahan Lembaran negara Republik Indonesia Nomor 5071 Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004 tentang Jabatan Notaris Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 3, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5491 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata KUHPer Perubahan Kode Etik Notaris Kongres Luar Biasa Ikatan Notaris Indonesia Banten, 29-30 Mei 2015 ... The term Public Official about the Notary profession in Indonesia is a translation of the term Openbaare Ambtenaren which is contained in Article 1 of the Regulation op het Notary Ambt in Indonesia and Article 1868 Burgerlijk Wetboek BW, which relates explicitly to officials entrusted with the task of doing authentic deeds serving the public interest and such qualifications are given to Notaries Adjie, 2013. Triwahyuni, 2020. ...Cahyani AisyiahDiah Aju WisnuwardhaniThe issue to be discussed is whether there is a shift in the position status of a Notary to a Public Official. A notary is a General public Official according to Notary Office Law. Since Indonesia has acceded to the Apostille Convention, it is necessary to clarify the classification of the Notary position and its implications because the Convention applies to the legal product of Publik Officials. This study discusses whether there is a shift in the position of a Notary to a Public Official and its implications for the Notary Deed, considering the provisions regarding General Public Officials and Publik Officials, including the KIP Law. In conclusion, the classification of Notary occupation, for the sake of legal certainty, as stated in Notary Office Law, is General Public Official. From another perspective, if Notary is classified as a Public Official, this would not immediately force or make the Notary obligated to disclose the Notary Deed they made or the confidential information of the Parties who appear before the Notary. How to cite item Aisyiah, C., Wisnuwardhani, D. 2022. Notary, public official or public official implications for the position of notary. Jurnal Cakrawala Hukum, 133, 242-252. DOI h. 13714 Triwahyuni, A. D. 2020. Kewajiban Dan Tanggung Jawab Notaris Sebagai Pejabat Umum. ...Kadek SetiadewiDewa Gde RudyThis paper aims to examine the authority of the Investigation Team in the supervision and guidance of Notaries and also to find out the responsibilities of the Investigation Team regarding the supervision and guidance of Notaries. The writing of this article uses a normative legal research method and uses a statutory approach and a conceptual approach. The results of this research are that referring to the Decree of the Ministry of Law and Human Rights Number of 2018, the investigation team has several powers, namely receiving public complaints that are directly submitted to the regional office, helping the smooth work of the Notary Supervisory Council, and also examining complaints received. Meanwhile, the responsibility of the Investigation Team is to find a bright spot on the problems faced by the Notary in a report on violations of the Law on the Position of Notary that is reported by the public. Abstrak Tulisan ini bertujuan untuk mengkaji kewenangan dari Tim Investigasi dalam pengawasan dan pembinaan Notaris dan juga untuk mengetahui tanggung jawab dari Tim Investigasi terkait dengan pengawasan dan pembinaan Notaris. Penulisan artikel ini menggunakan metode penelitian hukum normatif dan mengunakan pendekatan perundang–undangan dan pendekatan konseptual. Adapun hasil dari penelitian ini adalah bahwa merujuk SK Kemenkumham Nomor Tahun 2018, tim investigasi memiliki beberapa kewenangan yaitu menerima pengaduan masyarakat yang langsung disampaikan kepada kantor wilayah, membantu kelancaran tugas daripada Majelis Pengawas Notaris, dan juga memeriksa pengaduan yang diterima, sedangkan tanggung jawab dari tim investigasi adalah mencari titik terang dari permasalahan yang dihadapi Notaris dalam suatu laporan pelanggaran Undang-Undang Jabatan Notaris yang dilaporkan oleh masyarakat. Indrawati YuhertianaRiena Moestika SetyaningrumSri HastutiSiti SundariAbstrak Etika, Organisasi, dan Kepatuhan Wajib Pajak. Penelitian ini menguji peran etika dalam memoderasi beberapa faktor organisasional terhadap kepatuhan wajib pajak. Penelitian kuantitif ini menggunakan sampel penelitian sejumlah 138 wajib pajak di enam kota wilayah Jawa Timur yaitu Surabaya, Sidoarjo, Mojokerto, Kediri, Bangkalan dan Madiun. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa pemahaman etika perpajakan tidak terbukti memoderasi variabel komitmen organisasi, budaya organisasi, dan Good Corporate Governance terhadap kepatuhan wajib pajak. Sementara itu, budaya organisasi dan Good Corporate Governance terbukti memengaruhi pemahaman etika perpajakan. Abstract Ethics, Organization, dan Taxpayer Complience. This study aimed to explain the ethical understanding of the taxpayer in moderating the organizational commitment, organizational culture dan good corporate governance on tax compliance. This quantitative research used 138 tax payers registered in East Java tax offies located in six selected cities Surabaya, Sidoarjo, Mojokerto, Kediri, Bangkalan dan Madiun. It was concluded that the ethical understanding of taxation has not been proven to moderate variable organizational commitment, organizational culture, and good corporate governance on tax compliance. Meanwhile, organizational culture dan the implementation of Good Corporate Governance proved to affect the taxpayer Kenotariatan Indonesia Perspektif Hukum dan EtikaA G AnsoriAnsori, A. G. 2009. Lembaga Kenotariatan Indonesia Perspektif Hukum dan Etika. Yogyakarta UII PressAplikasi Administrasi Perpustakaan Berbasis Web SMKS N ArifA P WandaA MasudiArif, S. N., Wanda, A. P., & Masudi, A. 2013. Aplikasi Administrasi Perpustakaan Berbasis Web SMK Swasta Brigjend Katamso Medan. Jurnal SAINTIKOM Vol, 121.Analisis Filosofis Tentang Peta Konseptual Penelitian Hukum Normatif dan Penelitian Hukum SosiologisZ BarusBarus, Z. 2013. Analisis Filosofis Tentang Peta Konseptual Penelitian Hukum Normatif dan Penelitian Hukum Sosiologis. Jurnal Dinamika Hukum, 132, Yuridis Legalisasi Akta Di Bawah Tangan Oleh NotarisA R DinaryantiDinaryanti, A. R. 2013. Tinjauan Yuridis Legalisasi Akta Di Bawah Tangan Oleh Notaris. Legal Opinion, 13.Kajian Hukum Surat Kuasa Dibawah Tangan Sebagai Dasar Pembuatan Akta Jaminan FidusiaH D HayatdianHayatdian, H. D. 2013. Kajian Hukum Surat Kuasa Dibawah Tangan Sebagai Dasar Pembuatan Akta Jaminan Fidusia. Jurnal Hukum Unsrat, 11, etika dalam pelayanan publik arti penting, dilema dan implikasinya bagi pelayanan publik di IndonesiaI E JumiatiJumiati, I. E. 2012. Dimensi etika dalam pelayanan publik arti penting, dilema dan implikasinya bagi pelayanan publik di Indonesia. Jurnal Administrasi Publik, 31, Filosofis Terhadap Standar Perilaku NotarisSupriyantaSupriyanta. 2013. Kajian Filosofis Terhadap Standar Perilaku Notaris. Jurnal Yustisia, 23.Tata Kelola Penyimpanan Arsip dalam Upaya Meningkatkan Efisiensi Penemuan Kembali Arsip di Kantor Perpustakaan Umum dan Arsip Kabupaten PamekasanF WirawantyWirawanty, F. 2014. Tata Kelola Penyimpanan Arsip dalam Upaya Meningkatkan Efisiensi Penemuan Kembali Arsip di Kantor Perpustakaan Umum dan Arsip Kabupaten Pamekasan. Jurnal Administrasi Perkantoran JPAP, 22. PUJIINOVASI: Kakanwil Kemenkumham Jatim Susy Susilawati memotong rangkaian bunga melati saat meresmikan beberapa ruang layanan baru di Kanim Kelas III Kediri (30/5).. KEDIRI - Disela-sela kegiatan Safari Ramadan Korwil Kediri, Kakanwil Kemenkumham Jatim Susy Susilawati meresmikan ruang pelayanan Kantor Imigrasi (Kanim) Kelas III Kediri yang 'baru' 7LOKASI/Kehadiran instan/RUANG KERJA SESUAI PERMINTAANHadirkan perusahaan Anda dengan kantor virtual di Montreal. Jaringan global ruang kerja kami menyediakan alamat bisnis nyata di sejumlah lokasi strategis, dengan beragam pilihan layanan penanganan surat dan penerimaan telepon, serta akses ke ruang rapat dan ruang kerja kapan pun Virtual yang cocok untuk AndaGain instant traction for your business with a premium Montreal business address and local telephone number with a flexible and cost-effective virtual office. Choose business-focussed services including mail handling and a professional receptionist who can answer and direct your calls, wherever you are based. Access workspace on demand, and enjoy a global network of business lounges when working lebih lanjut tentang Kantor VirtualLebih banyak pilihan gaya memiliki gedung di MontrealBuild an instant presence in Montreal, a renowned global hub for tech and AI research and home to a diverse mix of sectors including aerospace, pharmaceuticals, textiles and tourism. Secure a premium address with a virtual office, a cost-effective way to gain unggulanDi sekitar MontrealRuang kantor kami tersebar di 150 negara. Temukan lokasi yang tepat bagi Anda di Montreal atau di luar Downtown Montreal, Mile banyak pilihan cara untuk bekerjaRuang KantorBerikan tempat bagi tim Anda untuk fokus, tumbuh, dan berkembang. Kami yang akan tangani segala lebih lanjutCoworkingJadilah bagian dari komunitas coworking yang semarak dengan fasilitas meja khusus atau lebih lanjutKantor VirtualHadirkan bisnis secara instan di mana pun Anda butuhkan, di berbagai lokasi bisnis lebih lanjutKeanggotaanRuang RapatRuang profesional untuk pelatihan, wawancara kerja, atau presentasi penjualan Anda selanjutnya, di mana pun lebih lanjut* Semua harga yang ditampilkan berlaku saat pertanyaan diajukan, berdasarkan kontrak 24 bulan. Harga dapat berubah dan berbeda-beda tergantung produk dan layanan yang dipilih. Harga Ruang Kantor dan Coworking dikenakan per orang per bulan dan tergantung pada ketersediaan inventaris. Syarat dan Ketentuan berlaku.
PencarianKantor Notaris/PPAT; Ruang Konsultasi Notaris/PPAT; Tarif Iklan; Blog > Berita > Daerah Pentingnya Sistim Administrasi dan Tata Kelola Kantor PPAT. Indra Iswara, SH., MKn. Redaksi 9 bulan Yang Lalu 264 Dilihat. Di Posting Jumat, September 17th, 2021 17-09-2021.

Desain kantor notaris yang “menjual” sangat diperlukan bagi anda yang bergelut dibidang ini. tidak bisa dipungkuri bahwa kantor yang tepat akan mendorong pertumbuhan yang baik kedepannya. maka dari itu, memiliki kantor yang tepat menjadi faktor yang penting, itu bisa dimulai dari merencanakan desain yang tepat. artikel ini akan membantu anda memilih mana desain yang paling tepat, simak sampai akhir ya! notaris sendiri dimaksud atau merujuk pada seorang atau grup, yang bergerak pada bidang jasa dan bertugas mengumpulkan data yang otentik berdasar undang – undang. seseorang yang bergerak pada bidang ini tentu saja memerlukan “branding” yang kuat dari berbagai aspek apapun, salah satu nya dari segi kantor. branding yang kuat tidak hanya membangun kepercayaan client, tapi juga membentuk reputasi guna mendapatkan client selanjutnya. tempat atau kantor notaris sangat penting untuk keberlangsungan dan pertumbuhan berkembangnya jasa ini, mengingat tempat bertemu client tentu saja butuh tempat yang nyaman juga untuk meningkatkan branding. Desain Yang Tepat Membangun Kepercayaan5 Desain Kantor NotarisLobby kantorRuang meeting notarisRuangan staff notarisPakai partisi kacaEksterior desain kantor notarisComments Desain Yang Tepat Membangun Kepercayaan kantor notaris sebisa mungkin memerlukan tempat atau bangunan yang nyaman, dalam hal ini juga meningkatkan kepercayaan dari calon client. teori menyebut bahwa design dalam hal ini bangunan yang tepat akan membangun kepercayaan yang baik, sehingga menciptakan relasi untuk terbentuknya koneksi, dalam hal ini client dengan notaris itu sendiri. tentu saja, reputasi yang sudah terbentuk dengan baik dapat lebih maksimal jika kantor yang dimiliki sama baiknya. experience desain kantor yang baik akan membawa client merasa nyaman, juga menumbuhkan kesan profesional terhadap notaris itu sendiri. Lobby kantor via pinterest Sebagai bangunan kantor, perlunya punya lobby walaupun itu berukuran sedikit kecil. lobby dipakai sebagai area yang pertama pengunjung ketika masuk ke dalam. area ini kerap kali dipakai untuk ruang tunggu pengunjung, bahkan dalam beberapa waktu bisa juga langsung bertemu dengan client dan membicarakan keperluan disini. area lobby punya kesan yang lebih santai, karena akan banyak orang lalu-lalang disini. lobby ditandai dengan adanya bagian frontliner juga meja di bagian tengah seperti pada desain kantor notaris diatas ini. menarik bukan? Ruang meeting notaris via home designing koordinasi dengan staff sudah jadi keseharian, untuk itu lah ruang meeting ada. area ini dipakai untuk kebutuhan internal kantor, dimana beberapa tambahan elektronik diperlukan, seperti proyektor, papan tulis hingga tv. penggunaan furniture untuk area ini juga sedikit berbeda, biasanya hanya 1 meja panjang dan lebar dipakai lengkap dengan set kursinya. disisi lain, beberapa fungsi vitalnya dapat pula dipakai untuk keperluan workshop, aktivitas brainstorming bahkan keperluan makan siang. Ruangan staff notaris via akan lebih baik jika staff menggunakan meja satu persatu, disusun sedemikian rupa menyatu dalam satu ruangan. setidaknya, tiap meja punya space yang cukup untuk anda bisa memilih apakah tiap meja menggunakan panel pemisah atau tidak? tentunya, pemakaian panel terdapat sisi kelebihan dan kekurangannya sendiri-sendiri. jika ruangan memakai partisi, itu dapat memudahkan fokus para staff bekerja. namun, tanpa partisi juga dapat memudahkan kolaborasi antar karyawan. jadi, pilih mana? Pakai partisi kaca desain kantor notaris berukuran kecil sedikit terbatas dalam penggunaan space, itu berarti perlu memaksimalkan pemakaian ruangan yang ada. masalah ini dapat diatasi dengan mempartisi atau memberi sekat ruangan, ruangan paling besar dapat dibagi menjadi 2 dengan adanya partisi. partisi punya beberapa jenis material yang dapat dipakai, seperti partisi kayu hingga partisi kaca. ada baiknya memilih pemakaian partisi kaca saja, jenis ini dapat memberikan kesan ruangan tetap luas Eksterior desain kantor notaris via pinterest secara tidak langsung, area eksterior menjadi “wajah” dari kantor notaris, impresi pertama tentu dipengaruhi dari sini. sehingga perlu dipikirkan matang-matang bagaimana desain kantor notaris dibagian ini. memakai material kaca memberikan kesan yang megah namun tetap memberikan kesan profesional. pun, bangunan terlihat menonjol dengan bangunan lain, yang kebanyakan masih memakai tembok batu-bata. itu tadi 6 rekomendasi desain kantor notaris untuk beberapa bagian. memakai desain yang tepat sangat banyak pengaruhnya, dari branding hingga menjadi salah satu jalan mendatangkan client. semoga bermanfaat ya! cek juga harga bahan bangunan lainnya DISINI Comments comments

BankArtha Graha Internasional berkedudukan di Jakarta Selatan semula didirikan dengan nama PT Inter-Pacific Financial Corporation berdasarkan Akta Nomor 12 tanggal 7 September 1973, dibuat dihadapan Bagijo, S.H., pengganti dari Eliza Pondaag, S.H., pada waktu itu Notaris di Jakarta, dengan ruang lingkup usaha sebagai lembaga keuangan bukan bank, yang telah Selain lingkungan dan rekan kerja yang baik, tata ruang kantor juga dapat memengaruhi kualitas serta produktivitas kinerja karyawan sebuah perusahaan. Untuk itu, penting untuk memilih desain tata ruangan yang nyaman dan sesuai dengan budaya perusahaan. Ruang kantor tidak hadir begitu saja. Dibutuhkan perencanaan yang tepat dengan mempertimbangkan berbagai aspek. Agar tidak salah dalam menentukan tata ruang kantor untuk perusahaan, ketahui pengertian, asas, tujuan, dan jenis tata ruang kantor pada artikel PEXIO kali ini. Pengertian Tata Ruang Kantor Tata ruang kantor adalah kegiatan mengatur tata letak sebuah ruangan kantor dan seluruh furniture di dalamnya seperti meja, kursi, komputer, dan peralatan kantor lainnya. Tata ruang kantor harus dirancang sebaik mungkin untuk memberikan kenyamanan pada seluruh karyawan sehingga dapat meningkatkan kualitas kerja dan menghasilkan output yang baik pula. Selain tata letak yang baik, ruangan kantor juga harus memiliki luas yang dapat menampung jumlah karyawan perusahaan seluruhnya. Karena kenyamanan tidak didapatkan hanya dari tata letak dan furniture saja, tetapi juga ketersediaan ruang yang cukup untuk bergerak. Baca juga 12 Manfaat Tata Ruang Kantor yang Penting bagi Produktivitas KerjaAsas Tata Ruang Kantor Menghasilkan tata ruang yang baik harus dilakukan perencanaan berdasarkan beberapa asas. Hal ini dikarenakan asas tata ruang adalah pedoman bagi penataan ruang kantor agar segalanya dapat tersusun dengan baik dan tepat. Berikut merupakan asas tata ruang kantor yang harus Anda perhatikan 1. Asas Jarak Terpendek Asas jarak terpendek merupakan aturan jarak penyusunan seluruh perlengkapan yang dibutuhkan dalam pekerjaan. Peralatan kerja terutama pada alat yang krusial harus diletakkan dengan jarak yang tidak jauh agar mudah untuk dijangkau dan efisiensi waktu kerja. 2. Asas Rangkaian Kerja Asas rangkaian kerja berhubungan dengan asas jarak terpendek. Asas rangkaian kerja mengharuskan seluruh peralatan diletakkan sesuai dengan urutan penyelesaian pekerjaan. Anda perlu meletakkan alat yang dibutuhkan berurutan mulai dari barang krusial yang digunakan untuk bekerja serta memengaruhi hasil kerja hingga barang umum. 3. Asas Penggunaan Segenap Ruangan Asas penggunaan segenap ruangan adalah penggunaan seluruh ruangan yang ada pada bangunan secara maksimal, jadi tidak ada lagi ruangan kosong. Asas ini dapat diterapkan pada kantor dengan bangunan yang tidak terlalu luas dan memiliki sedikit ruangan. Pemanfaatan seluruh bagian bangunan dengan maksimal akan memberikan tempat kerja dan penyimpanan yang cukup. 4. Asas Perubahan Susunan Tempat Kerja Berdasarkan Asas perubahan susunan tempat kerja, tata ruang kantor yang baik dapat dilihat dari kemudahan untuk penyusunan ulang. Kemudahan yang dimaksud adalah efektivitas waktu dan biaya yang dibutuhkan. Perusahaan umumnya melakukan perubahan tata ulang untuk memberikan suasana kerja yang baru agar tidak membosankan. 5. Asas Integrasi Kegiatan Asas integrasi kegiatan berarti sebuah tata letak ruangan harus dirancang untuk mendukung adanya kegiatan dan komunikasi seluruh karyawan baik sesama divisi maupun divisi lain. Suasana kerja yang harmonis dan terintegrasi dapat menghasilkan output yang tepat serta membantu perusahaan untuk mencapai tujuan. 6. Asas Keamanan dan Kepuasan Kerja Tata ruang kantor dirancang sebagai tempat para karyawan melakukan seluruh pekerjaan. Dengan begitu, penting untuk membuat tata ruang yang memuaskan, nyaman dan aman bagi karyawan agar meningkatkan produktivitas kerja. Untuk menciptakan kepuasan kerja karyawan, Anda dapat menggunakan furniture ergonomis PEXIO Hervey yang memberikan kenyamanan saat duduk terlalu lama dan membantu mengurangi rasa pegal. Baca juga 10 Kursi Ergonomis Terbaik dan Harganya pada Tahun 2022Tujuan Tata Ruang Kantor Menciptakan sebuah tata ruang kantor yang baik memiliki tujuan yang lebih dalam selain memberikan suasana kerja yang nyaman. Berikut ini merupakan tujuan lain dari perencanaan tata ruang kantor 1. Optimalisasi Ruangan dan Kemudahan Akses Pada dasarnya, bentuk tata ruang kantor dibuat untuk memaksimalkan penggunaan setiap ruangan sebaik mungkin. Bila kantor disusun sembarangan, ruangan akan terlihat tidak rapi dan mempersulit pekerjaan akibat tersebarnya peralatan yang dibutuhkan dan tidak teraturnya tempat kerja. Ruangan dengan penataan yang baik akan membantu mempermudah akses dari satu tempat ke tempat lain. Anda tidak perlu khawatir akan terbatasnya akses karena pada masa perencanaan, tata ruang kantor telah diperhitungkan jarak antar meja atau ruangan beserta ketersediaan jalan. 2. Ketersediaan Kebutuhan Kantor Tata ruang kantor membantu memberikan rancangan kebutuhan penting kantor seperti air, listrik, alat tulis kantor, dan lain lain, sehingga dapat dibentuk perencanaan keuangan yang sesuai dengan kebutuhan. Baca juga Apa Saja Fungsi Lemari Arsip Filling Cabinet?3. Pengawasan Kerja Penempatan satu divisi pada ruang kerja yang sama dapat memudahkan atasan untuk mengawasi proses kerja dan output yang dihasilkan. Pengawasan tidak akan sulit dilakukan sebab tata ruang kerja divisi yang terpusat. Anda juga mudah untuk melakukan pengecekan terhadap progres pekerjaan. 4. Kualitas Komunikasi Tata ruang kantor dapat berpengaruh pada kualitas komunikasi antar karyawan. Tata letak yang baik memudahkan karyawan untuk berbagi informasi dan bertukar pesan dengan rekan sesama divisi maupun divisi lain. Komunikasi yang berjalan lancar dapat menciptakan kerja sama yang baik antar karyawan sehingga dapat membantu mencapai tujuan perusahaan. 5. Mengurangi Distraksi Saat Bekerja Memiliki tata ruang yang terpisah antar karyawan dapat memaksimalkan waktu kerja untuk menyelesaikan seluruh beban kerja dan mengurangi adanya gangguan. Hal ini disebabkan sesama karyawan telah memahami besaran beban kerja yang diberikan kepada masing-masing pribadi. Dengan begitu, Anda dapat bekerja dengan maksimal. Baca juga 5 Unsur Gambar Dekoratif untuk Pajangan Dinding RumahJenis-Jenis Tata Ruang Kantor Anda harus memilih jenis tata ruang kantor sesuai dengan budaya dan kebutuhan interaksi pada perusahaan. Terdapat 4 jenis tata ruang kantor yang dapat menjadi referensi untuk Anda, antara lain 1. Tata Ruang Kantor Tertutup Tata ruang kantor tertutup adalah bentuk ruangan yang terpisah dan dibatasi. Pembatasan ruangan dapat menggunakan papan sekat yang menutup sebagian ruangan sehingga membentuk bilik atau menggunakan dinding yang menutup ruangan secara keseluruhan. Tata ruang ini memiliki kelebihan untuk meningkatkan fokus dan konsentrasi karyawan dalam melakukan pekerjaan. Selain itu, privasi antar karyawan terjaga sebab masing-masing memiliki ruangannya sendiri. Anda juga dapat melakukan sedikit dekorasi untuk meningkatkan kenyamanan pada ruang kerja. Namun, tertutupnya ruangan setiap karyawan menyebabkan berkurangnya intensitas komunikasi satu sama lain. Penyampaian informasi pun menjadi lebih sulit, begitu pula pada kegiatan pengawasan pekerja. Anda juga membutuhkan dana yang cukup besar untuk membuat bilik atau sekat serta bangunan yang lebih luas. 2. Tata Ruang Kantor Terbuka Tata ruang kantor terbuka adalah jenis tata ruang yang tidak terdapat pembatasan pada ruang kerja. Pengaplikasian tata ruang terbuka dapat membantu meningkatkan interaksi antar karyawan, sehingga menciptakan solidaritas dan kedekatan. Tata ruang ini juga mendorong tumbuhnya ide dan kreativitas melalui diskusi yang dilakukan langsung di meja kerja. Tata ruang terbuka memudahkan pengawasan terhadap kinerja karyawan serta kemudahan akses langsung dalam memberikan beban kerja atau melakukan diskusi. Selain itu, tata ruang ini membolehkan Anda melakukan pergantian tata letak dengan mudah sehingga akan tercipta suasana kerja yang baru. Negatifnya, tata ruang terbuka umumnya akan mempersulit karyawan untuk fokus pada pekerjaan akibat banyaknya suara yang diterima dalam satu ruangan. Tata ruang terbuka juga tidak menyediakan privasi bagi para pekerja serta akan mendorong munculnya gangguan. Baca juga 4 Keuntungan Tata Ruang Kantor Terbuka3. Tata Ruang Kantor Gabungan Seperti namanya, tata ruang kantor jenis ini merupakan gabungan dari tata ruang terbuka dan tertutup. Umumnya, tata ruang ini diterapkan pada ruangan karyawan dan atasan. Ruang kerja karyawan akan dirancang dengan tata ruang terbuka untuk memudahkan mobilitas antar karyawan. Sedangkan ruang kerja atasan dirancang dengan ruang kerja tertutup sebab beberapa pekerjaan dibutuhkan komunikasi langsung dengan klien. Ruangan tertutup dapat membantu memberikan privasi terkait pembicaraan atau proses diskusi lainnya. Itulah tadi pengertian tata ruang kantor, asas, tujuan, dan jenis-jenisnya. Informasi tata ruang kantor ini diharapkan dapat membantu Anda untuk menentukan rancangan tata ruang kantor yang sesuai. Anda bisa menggunakan jasa desain dan penyedia furniture PEXIO untuk memudahkan membuat ruang kerja yang nyaman. Selain penataan yang tepat, kantor juga perlu diisi dengan beragam furniture yang nyaman serta ergonomis. Hal ini bisa membantu dalam meningkatkan kinerja karyawan. PEXIO menyediakan berbagai furniture ergonomis untuk ruangan kantor. Hubungi PEXIO sekarang untuk mendapatkan konsultasi gratis seputar desain tata ruang kantor Anda. .
  • r31gcp1bn4.pages.dev/682
  • r31gcp1bn4.pages.dev/90
  • r31gcp1bn4.pages.dev/722
  • r31gcp1bn4.pages.dev/313
  • r31gcp1bn4.pages.dev/799
  • r31gcp1bn4.pages.dev/291
  • r31gcp1bn4.pages.dev/992
  • r31gcp1bn4.pages.dev/896
  • r31gcp1bn4.pages.dev/110
  • r31gcp1bn4.pages.dev/151
  • r31gcp1bn4.pages.dev/980
  • r31gcp1bn4.pages.dev/787
  • r31gcp1bn4.pages.dev/816
  • r31gcp1bn4.pages.dev/572
  • r31gcp1bn4.pages.dev/930
  • tata ruang kantor notaris